Namanya Mbak Narti

Namanya mbak Narti.

Orang tuanya Buruh tani. Lik Timin bapaknya. Yu Sumi ibunya.
Ketika saya kecil. Tahun 60an. Lik Timin sudah membantu pekerjaan di Rumah orang tua.
Ketika masih jayanya usaha batik. Lik Timin aktip mengerjakan "Pengerokan Batik". Juga "Medel". Memberi warna hitam pada kain batik. Dengan cara merendam dan mengangkatnya.
Pekerjaan itu perlu waktu lama. Siang malam. Selanjutnya dicuci di Kali. Daya kecil sering ikut ke Kali. Main-main, loncat-loncat diatas kain batik. Bahkan petak umpet dibawah kain batik yang bertumpuk-tumpuk disungai itu.

Lik Timin juga sering memanen Kelapa di kebon. Dengan Cara memanjatnya. Buahnya dijatuhkan begitu saja. Kadang jatuhnya ke "Blumbang". Empang tempat ikan liar. Kadang ketemu. Kadang tidak. Ongkosnya bebepara butir kelapa.

Sedang Yu Sumi sering membantu ibu masak. Masakan yg paling saya sukai  adalah "Jangan gori". Ada yang bilang Gudeg.

Mbak Narti anak kedua pasangan ini. Kakanya Narto namanya
Puluhan tahun lalu pernah kerja di Jakarta. Jadi buruh pabrik. Bersama suaminya. Suatu ketika terjadi kebaran rumah-rumah petak. Suaminya jadi salah satu korban yang meninggal.
Mbak Narti pulang kampung. Tinggal bersama orangtuanya. Beberapa tahun kemudian orang tuanya meninggal. Kini tinggal berdua dengan kakaknya Kang Narto.

Kang Narto sendiri sehari-hari bekerja sebagai buruh didesa tetangga. Mengaduk tanah liat dan mencetaknya jadi genting. Kegiatan itu pernah ramai. Banyak pesanan. Kini mulai surut. Untuk tetap mendapat penghasilan.  Bekerja mengumpulkan batu kali. Yang selanjutnya dibeli oleh pengusaha Batu pecah. Diangkut trus dolah dengan "Stone crusher".

Lebih dari 10 tahun  terakhir. Mbak Narti ikut membantu pekerjaan rumah. Dikeluarga orang tua saya. Dikeluarga ini ada beberapa bangunan rumah. Rumah induk orang tua. Ada Mushola yg memisahkan rumah induk dengan rumah kakak saya Masqon. Yang pensiuan Pemda Kabupaten. Disamping rumah induk ada rumah mbak Yu Tati. Dibelakangnya ada rumahnya Siwo. Bude saya. Kini rumahnya kosong. Cucunya di Jkarta.

Mbak Narti bekerja dikeluarga saya dengan sepenuh hati. Tidak kenal lelah. Siang malam.
Tahun-tahun tetakhir ini mbak Narti membantu melayani ibu saya. Sampai wafatnya.
Semua tetangga juga senang dengan mbak Narti. Menghargai sikapnya yang baik. Lima waktu ketemu di Mushola. Sholat jamaah.
Kini mbak Narti masih Di Mekah Almukaromah. Telah selesai menjalankan ibadah umrah. Menunggu jadeal pulang. City tour. Ziarah.
https://swara-ilhami.blogspot.com/?m=1
Kita doakan sehatwalafiat. Kembali ke tanah aur lancar. Umrahnya Mabrur.
 ===
mengenang ibu.
wafat 26.Feb.2019




.

Komentar

USIAKU 60 TAHUN

RIWAYAT AZAN DAN IQOMAT

UMUR YANG BAROKAH

IBU-9- (BODO LONGA-LONGO ORA KOYO KEBO)