Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2009

RENUNGAN di Baitul-Jabbar

Gambar
RAMADHAN-RENUNGAN Baitul-Jabbar - 31 Agustus 2009 - 10 Ramadha, Assalamu’alaikum warohmatullohi wabaro katuh. Marilah kita renungkan sejenak, berapa banyak, saudara kita , orang dekat kita, tetangga atau sahabat kita yang ramadhan tahun lalu kita masih bisa bersua. Namun kini, beliau-beliau itu sudah tidak bisa kita jumpai lagi karena telah lebih dulu mengahadap sang Khaliq. Alhamdulillah, Telah sepantasnya, dan seharusnya kita bersyukur karena masih diberi kesempatan berjumpa dengan RAMADHAN kali ini. Bayangkan.... Apabila tidak ada Ramadhan. Sepanjang hari dalam satu tahun seakan kita mengejar sesuatu dan dikejar entah oleh siapa. Kita tak punya kesempatan utk menghitung diri, untuk ber muasabah Apa yg seharusnya sudah kita perbuat dan Apa yg semestinya kita tdk boleh melakakukannya. Bagi kita umat Kanjeng Nabi Muhammad, rasanya telah hapal benar tentang berbagai keistimewaan Bulan Ramadhan karena hampir setiap hari sepanjang Ramadhan kita dapat mendengar da

BELAJAR MENCINTAI

Leo F. Buscaglia, begitu namanya. Seorang professor dalam bidang pendidikan di University of Southen California, di Amerika. Ia seorang dengan seabreg kegiatan sosial dan ceramah‑ceramah tentang pendidikan. Satu tema yang terus menerus dibawanya dalam banyak ceramah, adalah tentang cinta. "Manusia tidak jatuh 'ke dalam' cinta, dan tidak juga keluar 'dari cinta'. Tapi manusia tumbuh dan besar dalam, cinta," begitu katanya dengan penuh semangat dalam sebuah ceramah. Cinta, di banyak waktu dan peristiwa, orang selalu berbeda mengartikannya. Tak ada yang salah memang, tapi tak ada juga yang benar sempurna penafsirannya. Karena cinta selalu berkembang, ia seperti udara yang mengisi ruang kosong. Tapi ada satu yang mestinya kita sepakat tentang cinta. Bahwa cinta, akan membawa sesuatu menjadi lebih baik, membawa kita untuk berbuat lebih sempurna. Mengajarkan pada kita betapa, besar kekuatan yang dihasilkannya. Membuat dunia yang penat dan bising ini terasa indah, pa

KERJA -(memory CIPADA'05)

KERJA – (memory CIPADA) Suatu malam dilembah Cipada Berkumpul para pelaksana dan insinyur muda Mereka bertanya : Apaa itu kerja..? Saya katakan pada mereka: Ada sebagian orang mengatakan Bekerja adalah kebutuhan. Sebagian yang lain mengatakan bekerja adalah pengabdian. Ada juga yang mengatakan bekerja adalah keterpaksaan. Anak buah saya yang satu menambahkan: bekerja adalah tanggung jawab thd tugas yang diamanatkan. Sedangkan penghargaan adalah kebanggaan melihat hasil karya yang bermanfaat bagi banyak orang. Saya katakan pada mereka: bekerja adalah denyut nadi didalam hati Yang terjelma dalam pikiran dan cucuran keringat sanubari Hanya dengan niat tulus yang dapat membawa kedamaian dan ketenangan dalam kehidupan. Manakala kau telah bekerja kerasartinya kau bekerja dengan phisikmu. Manakala kau bekerja cerdik dan cermat. Itu kau bekerja dengan pikiranmu. Tapi manakala kau mampu bekerja dengan ikhlas Itulah kau tlah bekerja dengan hati nuranimu. Lalu saya katakan

HIKMAH BER AGAMA

Kepahitan dan kesulitan hidup, sesungguhnya tidak selalu membuahkan penderitaan apabila yang bersangkutan sabar dan tabah menghadapinya. Namun penderitaan pun akan menjadi awal kehancuran bagi seseorang, apabila yang bersangkutan tidak pandai bersabar menghadapinya. Akan tetapi, manusia memang tetap manusia. Mereka memiliki sejumlah kelebihan namun sekaligus memiliki segudang kelemahan. Manusia memiliki kelemahan yang menempel pada dirinya sendiri, mereka memiliki potensi untuk gelisah dan resah, tidak mampu bersabar dan tidak pandai bersyukur, kecuali mereka yang memiliki iman yang mantab dan melaksanakan amal sholeh yang ikhlas, mereka yang senantiasa dzikir kepada Alloh swt. Salah satu hikmah dan manfaat hidup beragama adalah kemantapan dan ketenangan batin. Dengan melaksanakan ajaran-ajaran agama, hati seseorang akan menjadi sejuk dan tenang. Manakala seseorang yang beragama menghadapi musibah atau penderitaan dalam hidup, sepanjang dia patuh melaksanakan aja