Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

KKL JADI PINTU REZEKI

Gambar
KKL JADI PINTU REZEKI Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan kuliahnya mahasiswa Teknik Sipil jaman doeloe. Ada Kuliah Kerja Lapangan, Kuliah Kerja Praktek di Proyek, Kuliah Praktek Pengukuran dilapangan, Praktek Laboratorium dan Kuliah Kerja Nyata. Sipil  Jamandulu mendapat kuliah10 smester. Bagi yang mampu menyelesaikan 6 smester pertama, disetarakan dengan Sarjanamuda. Salah satu syaratnya sudah mengikuti Kuliah Kerja Lapangan 1(satu). Sedangkan ada Kuliah Lapangan 2(dua) untuk menyelesaikan Sarjana. Sampai awal tahun 80an, Sarjana Muda Sipil masih mudah cari kerja.  Surat Keterangan dari Fakultas bahwa sudah menyelesaiakan Sarjanamuda adalah salah satu modal untuk mendapatkan pekerjaan.  Banyak senior yang sudah kuliah 5tahun, masih mengulang ikut kuliah dan ujian bareng. Ada yang bekerja diperusahaan Konsultan atau Kontraktor, bahkan ada yang  sudah jadi Direktur . Sistem kuliahnya per semester. Ganjil dan genap. Kalo ada mata kuliah semester ganjil yang tidak

MENUNGGU PHD DI KEBUN SAWIT

Gambar
MENUNGGU PHD DI KEBUN SAWIT Hari kedua menelusuri jalan Tol Lampung. Setelah makan pagi di Hotel yang malamhari listriknya mati berkali-kali di Kabupaten Tulangbawang Lampung, perjalanan dilanjutkan selama 4 jam melalui Jalan Lintas Timur Sumatera. Sampailah pada jalan masuk ke Lokasi Proyek Jalan Tol di km.100 Pematangpanjang, Kabupaten Mesuji Lampung. Segera kita masuk melalui jalan kerja yang berlumpur. Menyusuri Jalan lumpur disamping rencana badan jalan yg penuh air seperti sungai. Kanan kirinya tumbuh kelapa sawit yang nampak sudah beberapa kali panen. Beberapa kilometer sebelum batas akhir di km.112, kondisi rencana Jalan Tolnya melalui tanah lunak dan beberapa tempat berupa Rawa. Maka konstruksi Jalannya ada yang menggunakan Pileslab (Slab on pile). Ada juga yang menggunakan timbunan tanah yang terlebih dulu dilakukan perbaikan tanah dasar dengan cara mempercepat konsolidasi. Ditengah siang yang panas, tampak pasir yang terhampar cukup luas diantar

BEMO YANG MENGATAR JALANKU

Gambar
BEMO YANG MENGATAR JALANKU “Di dunia ini tidaka ada    yang  KEBETULAN,  Alloh telah mengaturnya”. Desember 1977, saya dinyataka lulus SMAMuhi Yogya. Saya berniat, walaupun tidak pernah terucap. Tidak pulang kampung sebelum ada kepastian diterima diperguruan tinggi negeri. “Kenapa mesti negeri?” Tentu karena biayanya realif lebih murah. Ketika itu ada 5 PTN yang tergabung dalam “SKALU-Sekretariat Kerjasama Antar Lima Universitas”, UI, UGM, ITB, IPB dan Unair. Sistem pendaftaran dan tes tertulinya bisa dilakukan dimasih-masing PTN itu berada. Walaupun pilihan Jurusan- fakultasnya, tidak Di PTN itu. Pilhan saya ITB namun daftar dan tes di UGM. Disamping itu ada SKASU-Sekretariat Kerjasama Antar Sepuluh Universitas antara lain; Terdiri dari UNDIP, ITS, UNBRA, UNPAD. Pendaftaran dan waktu testnya bersamaan. Pilihan saya FT. Sipil Undip. Alhamdulillah, saya diterima di FT.Sipil Undip, maka sayapun pulang kampung. Bapak ibuku tentu senang mendapat berita ini. “Trus bayare piro”

MUHI SEKOLAHKU, KRAPYAK PONDOKKU

Gambar
MUHI SEKOLAHKU, KRAPYAK PONDOKKU 1975-1977 Setelah berganti bus di terminal Solo, akhirnya Saya sampai di Terminal bus Yogyakarta yang berada di Jalan Brigjen Katamso. Bapakku turun lebih dulu lewat pintu belakang sambil menenteng tas dan Runselku. Saya berdiri d i samping bus,   memegangi rangsel menunggu barang bawaan. Sedangkan bapakku mengawasi sepeda yg diturunkan   kenek dari atas "kap Bus" dan menerimanya. Sepeda “lanang” yang catnya sudah kusam itu dinaiki bapakku.  Saya naik becak bawa barang dan Ransel mengikuti dibelakangnya menuju Ngupasan.   Tujuannya adalah di jalan Patuk, tempat kos yang pernah ditinggali mas Hadi kakakku, depannya ada masjid yg ramai jamaah sholat 5waktu. Kakakku yang sulung ini   awal th 70.an kuliah di Yogya, aktif di masjid Suhada dan organisasi HMI sehingga banyak kenal dengan para aktifis. Bahkan pernah “nderek” di rumahnya pak AR.  Setelah lulus kuliah tahun 1974   kerja di Jakarta.  Sepeda “Lanang” yang akan saya