*MAMPIR NGOMBE
*MAMPIR NGOMBE Ketika itu awal tahun 70.an. Saya tinggalnya dikampung Cangkring sampai Lulus SMP. Jalan antar kampung masih berupa tanah. Ada juga jalan yang berupa batu yg ditata secara manual. Tidak dipadatkan dengan alat mesin. Dipadatkanya dengan dipalu. Diatasnya dihamparkan pasir sungai. Biasanya pasir-pasir ini tdk tahan lama. Apabila musim hujan akan tergerus air. Sehingga tinggal batu-batu yang tertata rapi. Jalan di ibukota kecamatan Tiromoyo juga masih berupa jalan Makadam. Ketika saya kelas 3 SMP, jalan didepan kantor kecamatan sampai kota kecamat lain yang mengarah ke ibu kota kabupaten diperbaiki. Saat itulah pertama kali saya melihat alat pemadat jalan. Banyak orang menebutnya “Setom”. Alat berat yang rodanya 3 buah, terbuat dari baja. Roda baja itu dalamnya kosong dan didisi air apabila digunakan untuk memadatkan. Sampai tahun akhir 60.an. Sepeda ontel adalah alat transportasi yang mewah. Hanya beberapa keluarga yang memilikina. Kakek saya dari ibu berasal dari