Thariq bij Ziyad
Thariq bin Ziyad
Benarkah memerintahkan membakar kapal-kapalnya??
Benarkah memerintahkan membakar kapal-kapalnya??
Bulan syakban 92 H. 711 M Pasukan Thariq bin Ziyat berhasil
menyeberangi Selat Gibraltar;
Mendarat di pantai yang langsung berhadapan dengan Gunung batu.
Gunung yang menjulang tinggi yg kemudian dikenal dengan Gunung Thariq. Jabal Thariq.
Sejarah yg populer menceritakan. Setelah seluruh pasukan mendarat. Thariq bin
Ziyad memerintahkan untuk membakar semua kapalnya. Diceritakan hal untuk untk
memompa semangat pasukan. Hanya ada satu pilhan maju terus. Menang atau mati.
Tidak ada kata mundur. Cerita seperti itu terus menerus sampai sekarang.
Seakan-akan merupakan peristiwa Fenomenal. Banyak orang terpesona dengan
kehebatan dan keberanian Thariq bin Ziyat.
Namun, Prof DR Raghip Al-Sirjani mejelaskan peristiwa itu dengan
baik. Beliau menjelaskan bahwa kisah Thariq bin Ziyad membakar kapal-kapal
untuk meberi semangat kepada pasukan bahwa "tidak ada pilihan kecuali
maju" adalahcerita yang tidak bisa dipercaya.
Beberapa argumentasinya adalah sebagai berikut:
Pertama.
Kisah pembakaran kapal, sama sekali tidak memiliki SANAD yang
sahih dalam sejarah Islam. Padahal Sanad adalah salah satu hal yang penting
untuk menentukan sejarah itu bisa dipercaya atau tidak.
Kedua.
Jika diteliti lebih dalam, peristiwa pembakaran kapal ini akan
menuai reaksi dari Musa bin Nushair ata Kalifah Al-Walid bin Abdul Malik.
Kenyataannya Riwayat tentang hali ini tidak ada. Tidak pernah ditemukan.
Setidaknya dalam kitab-kitab klasik para Ulama akan membahas-menjelaskan boleh
tidaknya tindakan pembakaran kapal-kapal itu. Faktanya tidak ditemukan dodalam
berbagai kitab.
Ketiga.
Kisah tentang pembakaran kapal ini, ternyata banyak dipopulerkan
oleh sumber-sumber Eropa. Mereka tidak punya cara untuk menjelaskan, Bagaimana
pasukan islam yeng jumlahnya sangat sedikit bisa mengalahkan pasukan Visigothic
Kristen yang jauh lebih banyak. Mereka tidak mengenal Roh Jihad. Atau sengaja
mengaburkanya. Runtuhnya Kerajaan Visigothic setelah berkuasa ratusan tahun
memang sebuah peristiwa besar.
Keempat.
Semangat pasukan Islam tidak membutuhkan dipompa dengan cara
membakar kapal. Didalam jiwa raga setiap prajuritbMuslim sudah berkobar-kobar
api Jihat yang bahan bakarnya iman.
Motivasi pasukan Muslim yang tertinggi adalah meraih keridhoan
Alloh. Bahagia didunia dan akhirat. Dengan bekal itu sudah cukup untuk
menggerakan jiwa dan raga prajurit Muslim. Sehinga tidak diperlukan tindakan
dengan membakar kapal-kapal.
Kelima.
Membakar kapal pada hakikatnya adalah tindakan yang menyalahi
ajaran Islam. Dalam pandangan Islam selalu ada kemungkinan bahwa pasukan Islam
dikalahkan dalam pertempuran. Mundur dalam pertempuran masih diperbolehkan
denganalasan untuk menyusun strategi dan kekuatan. Selanjutnya terjun kembali
ke medan perang. Hal ini diisyaratkan oleh Alloh dalam AlQuran surat Al-Anfal
ayat 15-16.
Seorang Thariq bin Ziyad adalahsangat paham tentang hukum-hukum
Islam. Sehingga tidak akan mungkin melakukan ha-hal yg menyimpang dari ajaran
Islam.
Komentar