IBU-8- BERHIAS ALA JAMAN JEPANG

*IBU-8- BERHIAS ALA JAMAN JEPANG

Sering kita dengar istilah Dongeng sebelum tidur. Ketika saya kecil awal tahun 1960.an. Ibu saya seringmendongen. Bahkan selalu mendongen. Semua anak senang mendengarkan cerita dari orangtuanya. Bisa jadi sebagai sebuah bentuk dari pelipur lara. Cerita yang disampaikan kepada anak-anak pada waktu menjelang tidur. Cerita itu biasanya beralur pendek, dengan akhir bahagia.

Hampir semua anak ketika itu pernah mendengar dongeng tentang Si Kancil. Dalam khasanah satra dikenal dengan istilah Fabel. Cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang. 

Namun saya tidak akan cerita tentang Si Kancil itu. Diantara Cerita yang sering disampaikan ibu saya adalah tentang Pengungsian. Ketika penjajahan. Jaman Jepang istilahnya. Dalam Usia remaja ibu diajak mengungsi.

Mengungsi, pindah dari tempat tinggal kedesa yang lebih desa lagi. Didaerah pengunungan. 
Jauh dari kota kecamatan. Perbatasan Wonogiri Pacitan. Daerah -daerah yang dilintasi Jenderal Sudirman. Ketika bergerilya. 


Kenthongan adalah alat yang terbuat dari kayu atau bambu. Ketika dipukul akan berbunyi. Makin besar bentuknya biasanya bunyinya makin nyaring. Dan bunyi alat ini mempunyai berbagai makna. Ada yang sebagai tanda untuk berkumpul di kantor desa ketka ada acara

Sebagai tanda ada warga yang meninggal. Atau ada pencurian.

Ibu bercerita. Ketika ada bunyi "kenthongan" bertalutalu dengan nada khusus. Itu pertanda ada penjajah jepang akan masuk kampung. Semua wanita, tua muda segera 'berhias". Berhias bukan supaya nampak Cantik sebaliknya agar nampak Jelek. Bahkan nampak seperti orang kurang waras. Kotor. Mukanya dibalur dengan lumpur. Pakainya ganti yang compang camping. Bahkan dibalut dengan karung Goni yang terbuat dari tanaman Rami. Ketika itu saya tidak paham apa maksudnya. Yang paling saya inget dan terbayang hanya "Lucunya". 
Setelah sekolah SMA baru paham. Dengan lumuran lumpur dan pakaian seperti itu. Bahkan nampak seperti orang gila. Atau seperti kena sakit Lepra. Hal itu dimaksudkan agar para Wanita tidak dibawa Jepang utk dijadikan Jugun Ianfu.
Budak Wanita di Masa Penjajahan Jepang. Atau tidak diperkosa.

*Mengenang Ibu saya
meninggal 26 Februari 2019







Komentar

USIAKU 60 TAHUN

RIWAYAT AZAN DAN IQOMAT

UMUR YANG BAROKAH

IBU-9- (BODO LONGA-LONGO ORA KOYO KEBO)