TARAWIH DIHARI PERTAMA.

TARAWIH DIHARI PERTAMA.

Ali, seorang ank klas 4 SD ikut sholat disebelah saya.
Selesai sholat isa dia duduk jongkok.
"Tadi Om sholat apa?". dia bertanya.
"Namanya sholat sunat bakdiyah, 2 rakaat setelah isa" jawabku menjelaskan.
Sambil ajari dia untuk duduk sila.
Saya senang ada anak seusia dia sdh mau bertanya ttg sholat.
Panitia naik mimbar, sampaikan pengumuman dan program romadhon.
Saya jadi "kepo" kpd ank kecil disebelahku.
Dia tarawih bersama 2 kakaknya
yang perempuan.
"Ayahmu ga ikut?" tanyaku.
"Ayahku belum pulang". jawabnya lirih sambil menunduk.
Setengah berbisik ditelinganya saya tanya: "Biasa pulang jam berapa"?.
"Nggak tau". jawabnya tetap lirih.
Sambil menarik nafas.. kepalanya saya usap-usap.
Saya bisa rasakan. Tentu dia juga pingin tarawih bersama ayahnya. Bisa duduk berdampingan. Seperti beberapa anak lainya.
Ketika seusia dia, saya biasa main-main di masjid bersama teman-teman sebaya.
Dan Hampir semua anak sekolahnya sama.
dikampung hanya ada SD dan MI. Sehingga saya kenal semuanya. Ramadhan adalah bulan yang menyenangkan.
Ali pun tentu ingin bersenang-senang.
Bisa ikut tarawih bersama lebih 600san jamaah.
Namun dia nggak punya teman sebaya.
Anak anak komplek, sekolahnya bermacam - macam. Ada yg Negeri, itupun dibeberapa tempat. Ada yang diswasta, itu juga beraneka.
Ditengah-tengah ratusan jamaah. Ali merasa sepi.
Salah satu problem sosial dimetropolitan.
Selesai sholat tarawih sebelum witir diisi ceramah. Seperti biasa anak-anak tdk tertarik pada ceramah spt itu. Beberapa anak sebaya Ali keluar duduk di serambi sambil ngobrol.
"Permisi" Om, Alipun mau berdiri.
"Mau kemana"? tanya saya.
"Itu sudah pada keluar. sudah selesai kan Om"!?.
Saya jelaskan bahwa masih 3 rakaat lagi sholat witir. Tapi kalau mau main-main keluar juga boleh. Nggak apa-apa.
"Kamu ada yang kenal dengan mereka?" tanya saya. Dan Alipun hanya menggelengkan kepala.
Dia duduk sila lagi.
Kotak amal lewat didepannya. Ali memgangnya. memasukkan uang kedalamnya. Saya melirik sambil menahan nafas.
"Yang mengajari beramal seperti itu siapa?" kembali saya berbisik ditelinganya.
Sambil menunduk, dia jawab pelan: "Ayah".
masya Allooh... Anak yang berkacamata ini sungguh anak baik dan bangga dengan ayahnya.
Sampai ceramah selesai. Dan sholat witirpun selesai.
Ali berdiri lebih dulu. Alangkah kagetnya ketika saya mau berdiri, Ali memegang tanganku seakan akan membantu saya untuk berdiri.
"Besok, tarawih lagi yaa". kata saya kepada Ali yang setengah berlari segera ke lantai bawah. Mencari kakanya ditempat jamaah wanita.

1ramadghan.1439H
16mei2018

Komentar

USIAKU 60 TAHUN

RIWAYAT AZAN DAN IQOMAT

UMUR YANG BAROKAH

IBU-9- (BODO LONGA-LONGO ORA KOYO KEBO)