INDAHNYA SILATURAHIM


INDAHNYA SILATURAHIM


Salah satu bentuk silaturahim saat ini adalah menajalin komunikasi melalui Media Sosial.
JTO adalah saudaraku di medsos. Saya senang mengikuti kisah perjalanan hidupnya.
Kuliahnya dulu satu alamameter, beda jurusan dan lebih muda angkatanya.

Selesai sholat asar dari mushola sholat, mata saya tertuju pada WA di Layar Computer.
“JUAL SEDAN DEMI SANTRI TAHFIDZ”. 
Begitu JTO memberi judul pada WA yang dikirimkannya. Seperti biasa, tulisannya selalu memancing untuk dibaca duluan daripada yang lain.
“Keputusan Pak Budi, sebut saja begitu, sudah bulat. Sedan Hyundai Avega miliknya itu akan dilego. Menjadi modal berjualan lontong sayur. Untuk menghidupi beberapa santri penghafal Qur'an yang dhuafa. Dan menjadi anak asuhnya.” JTO mengawali tulisanya.

Segera saya tuntaskan membacanya dengan cermat dan saya jawab: “Siap mas, ijin ya… akan segera saya sampaikan ke teman-teman”.
Tidak perlu waktu lama Tulisan JTO di WA saya telah menyebar di group-group WA yang saya pilih dengan perkirakan akan dapat tanggapan.

Ada puluhan Group WA yang saya ikuti termasuk yang saya sendiri adminnya. Namun hanya kepada 5 group yang saya beri informasi fwd tersebut.
Perjalanan pulang dari Tamini cukup lancar. Alhamdulillah bisa “maghriban” dikomplek rumah.

Bakda mahrib buka Laptop. “Assalamu’alaikum”. Pembuka WA dari kawanku Chairudin, mengawali silaturahim. “Pak, tindak lanjut yang sampeyan kirim di group, saya sudah coba telpon p.Joko, namun ga bisa”. katanya.
Segera saya jawab, “iyo mas. Itu hanya
bisa untuk WA, bias juga telpon pakai WA atau sebentar saya cari nomor telpon yang bisa dihubungi”.

Beberapa menit kemudian, WA masuk: “Saya sudah bisa hubungi p.Joko. Dan juga sudah komunikasi dengan p.Ahmad TA, yang punya mobil”. “Pak Son ternyata pak Ahmad TA itu Pimpinan Ranting Muhammadiyah kebon baru”. “Saya tidak bermaksud membeli mobilnya pak, namun mungkin bsa ada yang di sharing saja tks”.  Kata mas Chairudin klewat WA.nya.
“Iya mas, mudah-mudah semua usaha kita bisa jadi amal sholeh” jawabku.

Selanjutnya, kita WA.nan, diskusi. Intinya, kawanku ingin ada keyakinan siapa p.Joko yang kirim “posting” WA itu. Dan rupanya saya bisa meyakinkan, bahwa p.Joko. dapat dipercaya.
Beberapa menit kemudian, JTO-p.Joko WA: “sudah baca posting di FB? Sampeyan saya Tag”.
“Siaaap” jawab saya seperti biasanya. Dan segera buka FB.

“LIMA BELAS MENIT YANG AJAIB” Lagi-lagi JTO memberi judul yang atraktif.

“Pak Budi tidak bisa menyembunyikan keharuannya. Atas berbagai respon pembaca. Yang saya terima kemudian saya teruskan kepadanya”.
“Kisah lima belas menit itu berjalan seperti drama”. Mirip sinetron di layar kaca. Tapi ini nyata!”
“Lima menit pertama, saya terima pesan dari lima orang. Yang siap membroadcast tulisan saya. Salah satunya langsung telepon”.
"Saya kawannya Pak Sonhadji," kata Pak Khoiruddin.

Seperti tulisan JTO yang lainnya. Selalu diawali dengan uraian yang memancing pembaca untuk segera menuntaskan bacaannya. Ternyata Silaturahim lewat Media social banyak Hikmahnya.
JTO menjelaskan bahwa berbagai tanggapan yang sangat positif atas upayanya beramal sholeh.
Semoga pak Budi TA yang berniat sangat Luhur, bisa menjalankan usahanya dengan lebih baik.
Dengan penuh harapan, kepedulian masyarakat akan semakin meningkat.
Media sosial, salah satu media yang bisa dijadikan sebagai Ladang Amal. 


4 Mei 2018
SHD.Srm

Komentar

USIAKU 60 TAHUN

RIWAYAT AZAN DAN IQOMAT

UMUR YANG BAROKAH

IBU-9- (BODO LONGA-LONGO ORA KOYO KEBO)