MENJEMPUT REZEK


MENJEMPUT REZEK


Bismillahirrohmaanirrohiim
Pak Kosim, Seorang pedagang buah, sudah puluhan tahun dia melakukan pekerjaan dengan berjalan kaki membawa daganganya.
Dengan aneka buah musiman ada pepaya, pisang dan kadang juga durian.
Dia pikul buah-buahan yang dipetiknya sendiri dari kebon warisan. Kadang juga buah dari titipan tetangga.
Menjelang sore saya berjumpa Pak Kosim yang sedang menelusuri jalananan. Di komplek perumahan dipinggir perkampungan, saya berhentikan dipinggir jalan yang aman.

Saya beli pepaya dan pisang kepok, buah kesukaan saya. Sambil ngobrol.
Kenapa bapak tidak mangkal saja? Dijalan situ kan banyak yang lewat?” Saya bertanya sambil menunjuk jalan penghubung perkambungan dengan komplek.
”Mangkal kan perlu lapak, sedangkan saya nggak punya lapak. Lagian buahnya juga tidak banyak” jawabnya.

”Bapak kan sudah sepuh, kalo jalan-jalan terus begini apa nggak lekas Capek” saya bertanya lagi.
”Ya nggak papa. Kalo Capek istirahat” jawabnya cepat.
”Gusti Alloh itu tidak akan mengantarkan rezeki”.  ”Tapi kitalah yang harus menjemputnya” jawab pak Kosim membuat saya terperanjat.
Dari raut mukanya pak Kosim nampak usianya telah melewati paruh baya.

Wuoo... Benar...itu !! Menjemput Rezeki. Itu istilah yang keren.

Dikampung saya, menjemput rezeki seperti yang dilakukan p.Kosim itu disebut Nyambut Gawe. Bahsa indonesianya berarti bekerja.
Nyamabut gawe berasal dari Gawe artinya pekerjaan. Andum gawe – membagi pekerjaan, membagi tugas. Sedangkan Nyambut artinya Pinjam. Kata nyambut itu kata yang halus. Kata yang kasarnya Nyilih. Namun dalam satu rangkaian kata tetep disebut Nyambut gawe. Halusnya Nyambut damel. Arti harafiahnya adalah Pinjam pekerjaan. [1]

Kepada siapa pinjamnya? Siapa yang punya pekerjaan??
Disinilah kenapa digunakan kata halus: Nyambut. Karena Nenek moyang kita paham benar siapa Empunya.
Berarti juga merupakan pengakuan yang tulus bahwa manusia itu tidak punya daya dihadapan Sang Pencipta. Yang Empunya Daya, Yang punya kemampuan itu hanyalah Tuhan Yang Maha Kuasa.

Kita mendapat pinjaman pekerjaan dari ArRozak, Yang Maha pemberi Rezeki.
Selayaknya dan semestinya, dengan sepenuh tenaga kita laksanakan pekerjaan itu. Nyambut gawe dalam rangka menjemput rezeki.

Dalam KBBI: Rezeki adalah segala sesuatu (pembeian Tuhan) yg dipakai untuk memelihara kehidupan;
Hakikat rezeki tidak hanya berwujud harta atau materi belaka.
Tetapi yang dimaksud rezeki adalah semua kebaikan dan maslahat yang dinikmati seorang hamba.
Kita harus yakin bahwa Allah telah menjamin rezeki semua makhluq-Nya. Sesuai firman-Nya QS. Huud [11]:6 yang artinya:

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya.”

~Ibnu Qayyim Al jauziah mengatakan:
 "Tidaklah Allah menutup satu pintu, melainkan pasti Ia membukakan pintu-pintu yang lain untukmu. Segala sesuatu ada hikmahnya"

Kewajiban manusia adalah berusaha sungguh-sungguh.  Alloh adalah penentu akhir akan hasilnya.
Allooh juga telah mengajarkan kepada kita tentang beberapa prinsip sebagai pegangan hidup dalam menjemput turunya Rezeki al:

1.Takwa Kepada Allah
Firman Allooh dalam QS.At Thalaq 2-3.
"Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tidada disangka-sangkanya."

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Wahai manusia! Bertaqwalah kepada Allâh dan berusahalah dengan cara yang baik ! Sesungguhnya satu jiwa itu tidak akan mati hingga rizkinya diberikan secara sempurna, walaupun lambat. Oleh karena itu bertakwalah kalian kepada Allâh Azza wa Jalla dan berusahalah dengan cara yang baik ! Ambillah yang halal dan tinggalkan yang haram.”[2]

2.Tawakal
Allah swt berfirman, artinya,
"Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya." (QS.AtTalaaq. 65:3)

Nabi saw telah bersabda, artinya, "Seandainya kalian mau bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya maka pasti Allah akan memberikan rizki kepadamu sebagaimana burung yang diberi rizki, pagi-pagi dia dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang."

3. Silaturahim:
Dari Abu Hurairah ra berkata, "Aku mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Siapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah menyambung silaturrahim." (HR Al Bukhari)

4. Serius di dalam Beribadah
(HR. al-Hakim)-[3]: "Rab kalian Tabaaraka wa Ta'ala, telah berfirman: 'Wahai anak Adam, gunakanlah waktumu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku akan memenuhi hatimu dengan rasa kecukupan dan memenuhi kedua tanganmu dengan rizki. Wahai anak Adam, janganlah engkau menjauh dari-Ku (karena apabila engkau melakukannya), niscaya Aku akan menjadikan hatimu penuh dengan kefakiran dan menjadikan kedua tanganmu penuh dengan kesibukan. 

6. Silaturrahim
"Dari Abu Hurairah ra berkata: "Aku mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Siapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah menyambung silaturrahim." (HR Al Bukhari)

6. Infaq fi Sabilillah
QS.34..AsSaba’:39, artinya, "Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya."

7. Berbuat ihsan-Baik kepada Orang Lemah
Nabi saw telah bersabda, artinya, "Tidaklah kalian semua diberi pertolongan dan diberikan rizki melainkan karena orang-orang lemah diantara kalian." (HR. al-Bukhari)


Al-Qu’an telah mengajarkan kepada kita bahwa, kesuksesan dan kebahagiaan yang kita peroleh kiranya akan dapat dilestarikan , manakala kita pandai mensyukurinya.
Namun sebaliknya kesusksesan dan kebahagiaan itu akan segera berakhir, berubah menjadi siksaan dan malapetaka apabila kita tidak pandai mensyukurinya.

La-in syakartum la-azidannakum wala-inkafartum inna ‘adzabi lasyadid,
Kalau kalian bersyukur, akan aku tambahkan nikmat kepadamu dan kalau kamu kufur(tidak bersyukur) maka sesungguhnya adzabku sangat pedih [QS,Ibrahim 14:7].    Wa mayyaskur fainnama yasykuru linafshihi wa man-kafaru fainnAlloha ghoniyun hamid,
Barang siapa yang bersyukur, maka(manfaat syukur) itu untuk dirinya juga, Dan barang siapa tidak syukur maka sesungguhnya Alloh Maha kaya dan terpuji
[QS, Lukman 31:12].

Semoga Alloh menjadikan kita semua termasuk kedalam golongan
orang yang bersyukur dan pandai mengambil hikmah.


SHD-Srm.Mei.2018-Ramadhan 1439h

Komentar

USIAKU 60 TAHUN

RIWAYAT AZAN DAN IQOMAT

UMUR YANG BAROKAH

IBU-9- (BODO LONGA-LONGO ORA KOYO KEBO)