HIDUP ADALAH PILIHAM

KULTUM BAKDA SUBUH
Hidup adalah pilihan
Saudaraku… Waktu terus berjalan tidak berhenti. Kita telah diantarnya melalui Ramadhan tahun ini. Kini telah berada disepertiga waktu bulan Ramadhan. Rasanya kita telah paham. Kenapa kita mesti berpuasa dan untuk apa berpuasa, Setiap hari diceramahkan tentang keistimewaan puasa dan itu nyata. Tentang keutamaan bulan Ramadan, yang disebut dalam hadis kudsi, sebagai "panen raya" pahala. Manakala kebaikan kita lakukan diluar Ramadan, akan mendapat imbalan sedikitnya sepuluh kali lipat. (Q.S.6:160. Al-An’aam). Bahkan, bisa mencapai tujuh ratus kali lipat, jika kadar keikhlasannya memenuhi “Standar Quality Control.” (Q.S.2:261.Al-Baqarah). Namun, ketika kebaikan itu dilakukan pada bulan Ramadan, seolah-olah kita "dapat mengambil sendiri" pahala itu dari gudang pahala yang disediakan oleh Allah. Masya Allah! Saudaraku… Hidup adalah pilihan..! Hidup dengan ketenangan batin adalah dambaan setiap insan. Harta, kedudukan dan keluarga semestinya menjadi modal untuk meraih suatu ketenangan dan ketenteraman didalam hidup ini. Tetapi,.. kenyataannya tidak selalu demikian. Ada orang yang justru menderita karna hartanya Ada orang yang justru menderita karna tahta, jabatannya Ada orang yang justru menderita karna keluarga, Karena istrinya, karena anaknya. Saudaraku….. Hidup adalah pilihan..! Resah dan gelisah merupakan pangkal penderitaan dari kehidupan. Penderitaan menjadi awal kehancurana bagi orang yang tidak tabah. Alhamdulillahirrobil’alamiin. Kita telah diberi Karunia berupa ketetapan hati untuk beragama. Agama Islam telah memberikan berbagai resep. Bagaimana seharusnya seorang muslim memperoleh ketenangan dan ketenteraman batin. Alloh swt menciptakan segala sesuatu yang ada didunia ini berpasang-pasangan, Ada yang Haq dan ada yang bathil; ada derita dan ada gembira; ada yang sukses ada yang gagal; Derita dan gembira akan datang silih berganti, dan siap menghadang setiap insan yang hidup didunia ini. Nasip manusia berputar sedemikian rupa bagaikan roda pedati, kadang dibawah, kadang diatas.

Dalam QS Al Kahfi 29, Allah Swt berfirman. 
“Sesungguhnya kebenaran itu datang dari Allah, maka siapa yang ingin (beriman) maka hendaklah ia beriman dan siapa yang ingin (kafir) maka biarkan dia kafir. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang yang zalim neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. 

Saudaraku, 
Ayat ini menjelaskan bahwa keimanan atau kekafiran seseorang sesuai dengan pilihannya. Seseorang tidak dipaksa untuk beriman pada Allah Swt. Atau dilarang untuk kafir pada-Nya. Bagi Allah Swt, beriman atau kafir pada-Nya, tidak akan menambah atau mengurangi qadrat (kekuasaan) dan izzah (kemuliaan)-Nya. 
Namun pilihannya itu, justru yang akan menentukan nasib seseorang di akhirat sana. Allah Swt akan membalas perbuatan seseorang sesuai dengan pilihannya.

Orang yang memilih keimanan maka hidupnya akan tenang di dunia dan senang di akhirat dengan masuk surga-Nya. Bagi orang yang memilih kekafiran (tidak taat pada Allah) maka neraka merupakan balasan yang tepat atas kekafiran dan kezhalimannya.

Saudaraku…. Hidup adalah pilihan Kini masih ada kesempatan, walau Ramadhan telah diujung waktu. Banyak amalan yang bisa kita lakukan. Bisa kita tingkatkan. Tidak perlu diperdebatkan. Melakukan sholat sunah muakat 2rakaat. Waktunya, sebelum subuh, sebelum dhuhur dan setelah dhuhur, sesudah mahrib dan sesudah isak. Sepuluh(10) rokaat dalam lima(5) waktu sehari semalam. Sholat sunah 2 rokaat sebelum subuh….?? Pahalanya luarbiasa. Laksana dunia dan isinya. Apalagi sholat shubuh berJamaah dimasjid. Jauuuuhh Lebih tinggi nilanya daripada itu. Membaca Al-Quran. Tidak perlu diragukan pahalanya. Manafatnya. Walaupun tidak tau maknanya. Apalagi memahami dan mengamalkannya. Saudaraku…. Hidup adalah Pilhan. Ramadhan inilah saatnya kita lakukan. Yang belum melakukan marilah kita mulai. Yang sudah mulai melakukan marilah kita tingkatkan. Semoga kita termasuk orang yang pandai untuk bersyukur. Sebagaimana Ibnul Qayyim AlJauziah sampaikan; “Syukur adalah menunjukkan adanya nikmat Allah pada dirinya. Dengan melalui lisan, yaitu berupa pujian dan mengucapkan kesadaran diri bahwa ia telah diberi nikmat. Dengan melalui hati, berupa persaksian dan kecintaan kepada Allah. Melalui anggota badan, berupa kepatuhan dan ketaatan kepada Allah”. Sumber-referensi: https://www.dakwatuna.com/2014/09/10/56764/hidup-adalah-pilihan/#ixzz5Hv9NCdsW

Komentar

USIAKU 60 TAHUN

RIWAYAT AZAN DAN IQOMAT

UMUR YANG BAROKAH

IBU-9- (BODO LONGA-LONGO ORA KOYO KEBO)